Hai Moms!!!
Mengatur anggaran rumah tangga itu ternyata susah-susah
gampang ya, banyak susah nya mungkin :D. Apalagi untuk kita yang terbiasa punya
gaji sendiri atau ada dua sumber penghasilan.
Dulu, ketika saya masih berstatus karyawati, dimana sumber
penghasilan ada dua nich, saya dan suami…untuk mengatur keuangan rumah tangga
tidak terlalu banyak kendala. Berpengaruh sich harga-harga naik, tetapi tidak jadi dilema dan galau juga. Sekarang, setelah
saya berhenti bekerja, semua harus diperhitungkan. Kadang beda seribu, dua ribu
perak bisa dikejar tuch ^_^
Menjadi ibu rumah tangga memang harus bisa memainkan
berbagai peran, sebagai koki yang handal, dokter keluarga, bagian umum, transportasi sampai menjadi menteri keuangan
harus dilakoni. Sebagai Menteri keuangan, kita harus jeli dan tanggap terhadap
pengeluaran rumah tangga. Kita harus bisa mengatur keuangan rumah tangga dengan
baik supaya tercipta kenyamanan dan ketetraman dalam anggota keluarga khususnya
hubungan antara pasangan :D
Banyak terjadi lho kekerasan dalam rumah tangga yang awal
nya bermula dari keuangan rumah tangga yang berantakan. Tidak mencukupi,
harga-harga melonjak naik tetapi kebutuhan harus tetap berjalan. Komunikasi
terhadap pasangan pun menjadi tidak baik karena yang dibicarakan hanya uang
kurang saja, akhirnya KDRT, perceraian, dan lain-lain…serem ya… mudah-mudahan
tidak terjadi sama kita.
Maka dari itu, kita sebagai perempuan, sebagai ibu harus
bisa memegang kendali nich dalam mengatur anggaran keuangan rumah tangga.
Berikut beberapa hal yang harus kita siapkan tiap bulannya supaya stabilitas
keuangan kita tidak berantakan…Ini berdasarkan pengalaman saya ya…
Buat Rencana Agggaran
bulanan
Setiap awal bulan atau setelah transferan gaji suami mendarat
di ATM kita, kita harus sudah punya rencana anggaran nich moms. Buatlah list,
utamakan pengeluaran yang penting dulu maksudnya yang memang tiap bulan wajib
kita keluarkan. Seperti : listrik dan telpon, bayaran anak sekolah,
cicilan-cicilan (jika ada), arisan RT (jika ikut), Asuransi (jika ada), gas,
Belanja bulanan, dana sosial (jika ada) dan jagan lupa juga alokasi pertama
adalah tabungan. Kita bisa membuat secara manual dengan menyiapkan
amplop-amplop yang ditulis berdasarkan nama pengeluaran, atau membuat list
dalam kolom excel di laptop Anda.
Buat List saat
belanja bulanan
Membuat list saat belanja bulanan penting lho moms, jangan
sampai kita membeli barang-barang yang tidak terlalu kita diperlukan, biasanya
mata kita ini sering lapar kalau di awal-awal bulan :D. Hal ini berlaku untuk
belanja di pasar maupun di supermarket.
Jadi, sebelum kita pergi ke supermarket, catat lah apa saja sich
persediaan yang sudah habis atau yang harus dibeli. Seperti detergent, sabun
mandi, odol, sabun cuci piring, shampoo, minyak, sampai kebutuhan dapur. Berapa
jumlah yang harus kita beli juga musti jelas ya. Dengan begitu kita jadi tahu
berapa banyak sich odol yang kita pakai dalam sebulan, berapa banyak detergent
yang kita gunakan dalam sebulan. Kita jadi tahu pola nya.
Buat Menu satu bulan atau mingguan
Membuat menu satu bulan untuk keluarga sepertinya tidak
terlalu penting, tapi justru menurut saya ini harus benar-benar jadi perhatian.
Setiap hari kita belanja ke mamang sayur, dan bingung mau masak apa. Beli lah
beberapa macam sayuran dan lauk, padahal yang dimasak cuma satu macam. Jadi
mubazir dech… sayang sekali.
Ada baiknya kita buat menu satu bulan atau mingguan. Ini
tergantung ya moms, biasanya para moms belanja untuk lauk dan sayur per minggu
atau per bulan. Kalau saya semua dilakukan per bulan. Jadi saya selalu punya
menu satu bulan akan masak apa saja, nah saya beli lah sesuai dengan kebutuhan
saya untuk satu bulan, seperti ikan-ikanan, daging, ayam, cumi, udang, bawang
merah, bawang putih, bawang Bombay juga saya beli sekalian, dll. Setelah di
beli jangan lupa dibersihkan dan langsung masuk ke freezer untuk ikan dan
daging. Untuk sayur-sayuranya dan lauk pelengkap seperti tahu atau tempe, saya
belanja tiap hari, kalau dibeli untuk satu bulan…layu dong moms , kecuali kentang ya…:)
Hal ini sangat membantu lho moms, kita jadi benar-benar
membeli berdasarkan kebutuhan kita. Sangat bisa mengontrol keuangan.
Memilih Tempat
Belanja
Sebagai ibu merangkap menteri keuangan, kita harus jeli nich
moms tempat mana yang bisa memberikan harga lebih miring… :p . Bagi yang dulu
terbiasa bergaji, mungkin tidak pernah masalah mau belanja di supermarjet A, B,
C,D sesuka hati…walau orang bilang mihil tapi kenyamanan saat belanja yang
terpenting :p. Namun setelah berhenti bekerja, dan sumber keuangan menjadi satu
sumber…harus pintar-pintar memilih tempat belanja.
Memang harus siap menurukan standard sedikit demi
terpenuhinya kebutuhan satu bulan. Kalau saya moms, tidak semua kebutuhan rumah
tangga saya beli di supermarket. Untuk barang-barang seperti odol, shampoo,
detergent, sabun, mie instan dan teman-temannya itu saya beli di super market.
Tetapi untuk ikan-ikanan, lauk pauk, saya beli di pasar. Ehh harga lumayan
signifikan lho kalau dibanding di supermarket :D
Catat Segala macam Pengeluaran
Mencatat segala macam pengeluaran memang agak sedikit
merepotkan sich. Tetapi ini pentng juga lho moms
untuk kita yang baru memulai untuk lebih tersistematis. Kita jadi tau berapa
sich sebenarnya kebutuhan kita setiap bulannya. Berapa dana yang ada untuk
kebutuhan-kebutuhan itu. Lalu bagaimana kita mensiasatinya supaya semua bisa
berjalan sesuai rencana.
Pencatatan ini juga bis sebagai kontrol kita mana yang bisa
di press lagi budgetnya mana yang
perlu alokasikan ke pos yang lain. Kalau yang ditambah gajinya…itu susah ya… :D
Fungsi menteri keuangan kan bagaimana memanfaatkan budget
yang ada.
Konsisten
Konsisten terhadap apa yang sudah kita rancang itu penting.
Jangan sampai nich kita sudah buat budget bulanan, sudah membeli lauk untuk
satu bulan, tapi kita tetap beli makanan matang karena malas masak misalnya,
atau lebih parah lagi lapar mata…nah…hati-hati ya… Sekali-kali tidak apa lah malas…asal
jangan sampai keseringan ya, bisa-bisa berantakan keuangan keluarga :D
Jadi…masih bingung mengatur anggaran rumah tangga? ^_^