Kamis, 03 November 2016

Mengatur Anggaran Rumah Tangga



Hai Moms!!!

Mengatur anggaran rumah tangga itu ternyata susah-susah gampang ya, banyak susah nya mungkin :D. Apalagi untuk kita yang terbiasa punya gaji sendiri atau ada dua sumber penghasilan. 

Dulu, ketika saya masih berstatus karyawati, dimana sumber penghasilan ada dua nich, saya dan suami…untuk mengatur keuangan rumah tangga tidak terlalu banyak kendala. Berpengaruh sich harga-harga naik, tetapi tidak  jadi dilema dan galau juga. Sekarang, setelah saya berhenti bekerja, semua harus diperhitungkan. Kadang beda seribu, dua ribu perak bisa dikejar tuch ^_^

Menjadi ibu rumah tangga memang harus bisa memainkan berbagai peran, sebagai koki yang handal, dokter keluarga, bagian umum,  transportasi sampai menjadi menteri keuangan harus dilakoni. Sebagai Menteri keuangan, kita harus jeli dan tanggap terhadap pengeluaran rumah tangga. Kita harus bisa mengatur keuangan rumah tangga dengan baik supaya tercipta kenyamanan dan ketetraman dalam anggota keluarga khususnya hubungan antara pasangan :D

Banyak terjadi lho kekerasan dalam rumah tangga yang awal nya bermula dari keuangan rumah tangga yang berantakan. Tidak mencukupi, harga-harga melonjak naik tetapi kebutuhan harus tetap berjalan. Komunikasi terhadap pasangan pun menjadi tidak baik karena yang dibicarakan hanya uang kurang saja, akhirnya KDRT, perceraian, dan lain-lain…serem ya… mudah-mudahan tidak terjadi sama kita.

Maka dari itu, kita sebagai perempuan, sebagai ibu harus bisa memegang kendali nich dalam mengatur anggaran keuangan rumah tangga. Berikut beberapa hal yang harus kita siapkan tiap bulannya supaya stabilitas keuangan kita tidak berantakan…Ini berdasarkan pengalaman saya ya…   

Buat Rencana Agggaran bulanan 

Setiap awal bulan atau setelah transferan gaji suami mendarat di ATM kita, kita harus sudah punya rencana anggaran nich moms. Buatlah list, utamakan pengeluaran yang penting dulu maksudnya yang memang tiap bulan wajib kita keluarkan. Seperti : listrik dan telpon, bayaran anak sekolah, cicilan-cicilan (jika ada), arisan RT (jika ikut), Asuransi (jika ada), gas, Belanja bulanan, dana sosial (jika ada) dan jagan lupa juga alokasi pertama adalah tabungan. Kita bisa membuat secara manual dengan menyiapkan amplop-amplop yang ditulis berdasarkan nama pengeluaran, atau membuat list dalam kolom excel di laptop Anda. 

Buat List saat belanja bulanan

Membuat list saat belanja bulanan penting lho moms, jangan sampai kita membeli barang-barang yang tidak terlalu kita diperlukan, biasanya mata kita ini sering lapar kalau di awal-awal bulan :D. Hal ini berlaku untuk belanja di pasar maupun di supermarket.

Jadi, sebelum kita pergi ke supermarket, catat lah apa saja sich persediaan yang sudah habis atau yang harus dibeli. Seperti detergent, sabun mandi, odol, sabun cuci piring, shampoo, minyak, sampai kebutuhan dapur. Berapa jumlah yang harus kita beli juga musti jelas ya. Dengan begitu kita jadi tahu berapa banyak sich odol yang kita pakai dalam sebulan, berapa banyak detergent yang kita gunakan dalam sebulan. Kita jadi tahu pola nya. 

Buat  Menu satu bulan atau mingguan
 
Membuat menu satu bulan untuk keluarga sepertinya tidak terlalu penting, tapi justru menurut saya ini harus benar-benar jadi perhatian. Setiap hari kita belanja ke mamang sayur, dan bingung mau masak apa. Beli lah beberapa macam sayuran dan lauk, padahal yang dimasak cuma satu macam. Jadi mubazir dech… sayang sekali.

Ada baiknya kita buat menu satu bulan atau mingguan. Ini tergantung ya moms, biasanya para moms belanja untuk lauk dan sayur per minggu atau per bulan. Kalau saya semua dilakukan per bulan. Jadi saya selalu punya menu satu bulan akan masak apa saja, nah saya beli lah sesuai dengan kebutuhan saya untuk satu bulan, seperti ikan-ikanan, daging, ayam, cumi, udang, bawang merah, bawang putih, bawang Bombay juga saya beli sekalian, dll. Setelah di beli jangan lupa dibersihkan dan langsung masuk ke freezer untuk ikan dan daging. Untuk sayur-sayuranya dan lauk pelengkap seperti tahu atau tempe, saya belanja tiap hari, kalau dibeli untuk satu bulan…layu dong moms , kecuali kentang ya…:)

Hal ini sangat membantu lho moms, kita jadi benar-benar membeli berdasarkan kebutuhan kita. Sangat bisa mengontrol keuangan.

Memilih Tempat Belanja 

Sebagai ibu merangkap menteri keuangan, kita harus jeli nich moms tempat mana yang bisa memberikan harga lebih miring… :p . Bagi yang dulu terbiasa bergaji, mungkin tidak pernah masalah mau belanja di supermarjet A, B, C,D sesuka hati…walau orang bilang mihil tapi kenyamanan saat belanja yang terpenting :p. Namun setelah berhenti bekerja, dan sumber keuangan menjadi satu sumber…harus pintar-pintar memilih tempat belanja. 

Memang harus siap menurukan standard sedikit demi terpenuhinya kebutuhan satu bulan. Kalau saya moms, tidak semua kebutuhan rumah tangga saya beli di supermarket. Untuk barang-barang seperti odol, shampoo, detergent, sabun, mie instan dan teman-temannya itu saya beli di super market. Tetapi untuk ikan-ikanan, lauk pauk, saya beli di pasar. Ehh harga lumayan signifikan lho kalau dibanding di supermarket :D

Catat Segala macam Pengeluaran

Mencatat segala macam pengeluaran memang agak sedikit merepotkan sich. Tetapi ini pentng juga lho moms untuk kita yang baru memulai untuk lebih tersistematis. Kita jadi tau berapa sich sebenarnya kebutuhan kita setiap bulannya. Berapa dana yang ada untuk kebutuhan-kebutuhan itu. Lalu bagaimana kita mensiasatinya supaya semua bisa berjalan sesuai rencana. 

Pencatatan ini juga bis sebagai kontrol kita mana yang bisa di press lagi budgetnya mana yang perlu alokasikan ke pos yang lain. Kalau yang ditambah gajinya…itu susah ya… :D 

Fungsi menteri keuangan kan bagaimana memanfaatkan budget yang ada. 

Konsisten

Konsisten terhadap apa yang sudah kita rancang itu penting. Jangan sampai nich kita sudah buat budget bulanan, sudah membeli lauk untuk satu bulan, tapi kita tetap beli makanan matang karena malas masak misalnya, atau lebih parah lagi lapar mata…nah…hati-hati ya… Sekali-kali tidak apa lah malas…asal jangan sampai keseringan ya, bisa-bisa berantakan keuangan keluarga :D

Jadi…masih bingung mengatur anggaran rumah tangga? ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar