Selasa, 01 November 2016

Ketika Anak Harus Tidur Terpisah dan Manfaatnya

www.arvimeyditadarwis.blogspot.com


Hai moms!!!

Kapan sebaiknya anak tidur terpisah ? pertanyaan ini sering kali ditanyakan para moms. Kadang bingung kapan kita akan memisahkan tidur anak dengan kita, antara kashian dan proses kemandirian. Ada pula yang beranggapan bahwa tidak ada patokan yang khusus usia berapa anak dapat tidur pisah dari orang tuanya. Semua tergantung pada kita dan kesiapan anak. 

Kebiasaan anak untuk tidur sendiri dipandang berbeda-beda tergantung budaya. Pada budaya barat misalnya, anak memang sudah dibiasakan untuk tidur sendiri karena mereka menganggap bayi adalah makhluk yang independen, dan terbukti bahwa mereka bisa bertahan selama 9 bulan di dalam kandungan. Sedangkan pada budaya timur seperti di Indonesia misalnya, kebiasaan tidur anak biasanya baru di perkenalkan pada usia 1-2 tahun atau bahkan ketika anak sudah berusia 4-5 tahun. Hal ini karena dalam buadaya timur, bayi dipandang sebagai makhluk yang lemah dan harus dilindungi. 

Dalam  agama islam, ada salah satu hadits yang menjelaskan untuk memisahkan anak-anak, baik laki-laki dan perempuan untuk memisahkan tempat tidur .  Suruhlah anak-anakmu shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak mau shalat) ketika mereka berumur sepuluh tahun; dan pisahkanlanh tempat tidur mereka,” (HR. Abu Dawud).

Dalam sudut psikologi, mereka menyarankan anak untuk tidur sendiri sejak dini. Lalu usia berapa kah idealnya seoarng anak bisa diajarkan untuk tidur sendiri? Menurut mereka anak sudah bisa diajarkan sejak usia TK karena pada masa ini anak sudah mulai dikenalkan tentang peran jenis kelamin. Wanita dan Pria berbeda.   

Selain untukmengenalkan peran jenis kelamin kepada anak, mengajarkan anak untuk dapat tidur sendiri memberikan banyak manfaat, diantaranya : 
  1. Anak memiliki kemampuan untuk  mengatur dirinya sendiri seperti mengatur  ruangannya, memilih warna dindingnya dan apa yang dia suka, hal ini akan terbawa pada aktivitas dan pergaulannya agar tidak canggung saat terjun di dunia social. 
  2. Anak menjadi mandiri dan bertanggung jawab, seperti membereskan tempat tidurnya sendiri, mebereskan meja belajarnya, lemari mainanya dll.
  3. Membentuk konsep diri yang baik yang nantinya akan mempengaruhi anak dalam pergaulannya.
  4. Membuat anak memiliki presentasi diri yang baik. Anak akan berani dan bisa membawa dirinya dengan baik dalam pergaulan. Berani melakukan dan mengatakan apa yang ia inginkan dan apa yang tidak karena ia sudah dibiasakan seperti itu di rumah. Anak belajar menjadi pribadi yang asersif.
Memang tidak mudah mengajarkan anak untuk tidur dikamar sendiri. Saya mengajarkan anak pertama saya, Ikram mulai dari usia 4 tahun. Pada saat itu pula saya sedang mengandung anak ke dua, target saya waktu itu sebelum adiknya lahir Ikram harus sudah bisa tidur sendiri dikamarnya supaya ketika adiknya sudah lahir, Ikram tidak merasa diasingkan. Tetapi tidak berhasil :D

Masalahnya ada di saya, saya yang belum siap untuk tidur terpisah dari Ikram. Saat itu yang saya rasakan kasihan kalau dia tidur sendirian, was-was dan perasaan lain yang tidak jelas. Padahal saat itu Ikram sudah siap. 

Sekarang, proses itu saya mulai lagi. Cukup terlambat memang, karena saat ini Ikram sudah berusia 6 tahun tapi saya coba perlahan. Proses memisahan tidur ini akhirnya berlaku juga untuk adiknya yang baru berusia 2 tahun. Sekarang Ikram dan Rayyan menempati kamar yang sama. 

Berikut ini ada beberapa cara yang mungkin bisa moms coba agar anak tertarik untuk tidur sendiri :

1.      Siapkan kamar tidur anak yang nyaman dan aman, seperti warna-warna yang lembut, aksen-aksen atau gambar-gambar yang disukai anak. Biarkan anak berkreasi terhadap kamarnya.
2.      Sebelum tidur, usahakan kebutuhan minum anak cukup supaya anak tidak kehausan di tengah malam namun jangan terlalu banyak minum juga supaya tidak bolak balik bangun untuk buang air kecil di tengah malam.
3.      Temani anak sebelum tidur, supaya ia merasa nyaman terlebih saat pertama kali menjalnain tidur terpisah.
4.      Ceritakan dongeng atau ngobrol sebelum tidur juga dapat membuatnya merasa nyaman. Jangan lupa untuk memberikan pelukan dan kecupan hangat  sebelum tidur.
5.      Tunjukkan kalau kita bangga sekali karena si anak berhasil telah berani tidur sendiri di kamarnya.  

Hal yang perlu diingat dalam memperkenalkan anak untuk tidur terpisah atau tidur sendiri adalah kesiapan anak untuk berani tidur sendiri. Jangan memaksa anak, berilah pengertian, lakukan pelan-pelan dengan rasa cinta dan kesabaran. Jangan tunda jika anak sudah merasa siap untuk tidur sendiri.

Selamat mencoba ^_^/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar